Tim Medis Gel I BSMI Sulsel Bekerja Hari ini di Lokasi Gempa, Sulbar

BSMI Sulsel.or.id-Tim medis tanggap bencana Bulan Sabit Merah Indonesia Sulawesi Selatan direncanakan tiba di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu 17/01/21. Tim yang terdiri dari dua orang dokter dan dua perawat diberangkatkan pada Sabtu malam menyusul tim perintis BSMI yang berangkat pada Jumat, 15/01/21, sehari sebelumnya.

Oleh tim assesment BSMI Sulsel, posko medis BSMI rencananya akan didirikan di halaman Kantor Agama Propinsi Sulawesi Barat. Tim ini disiapkan untuk menangani korban luka-luka dan warga korban gempa lainnya yang membutuhkan pertolongan medis.

“Informasi terakhir, tim medis sedang dalam perjalanan di Kota Polewali Mandar (Polman), kami berharap, mereka tiba di Mamuju dengan selamat. Rencananya mereka akan mendirikan posko di kota Mamuju, tetapi keputusan ini sewaktu-waktu ditinjau oleh tim sehingga bisa dipindahkan ke lokasi lebih aman. Tim memperhatikan masukan dari pihak berwenang di sana dan tetap mempertimbangkan peringatan gempa susulan dari BMKG,” jelas Muhammad Jamil Hamzah, wakil sekertaris BSMI Sulsel.

Kabupaten Majene dan Kota Mamuju Sulawesi Barat, diguncang gempa pada Jumat (15/01/21). Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 skala richter terjadi pada pukul 01.28 WIB.

Lokasi gempa ada di koordinat 2,98 Lintang Selatan dan 118,94 Bujur Timur.Gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Gempa bahkan dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) IV-V di Majene, III MMI di Palu dan II MII Makasar.

Guncangan ke dua ini dibuka gempat awal pada Kamis 14/01/21. Gempa ini yang ikut dirasakan masyarakat sekitar Sulbar hingga kalimantan ini menimbulkan kerusakan infrastruktur berupa perkantoran pemerintah, rumah warga, dan jembatan.

Gambar-gambar kerusakan sebagai dampak dari gempa telah beredar di berbagai platform media sosial. Di antara bangunan yang mengalami kerusakan parah adalah kantor gubernur propinsi Sulbar. Gedung ambruk. Lainnya gambar hotel Maleo yang beberapa sisi bangunannya juga ambruk.

Data sementara menurut BNPB pada Jumat, 189 orang luka berat, 214 luka sedang, 234 luka ringan, 4 orang meninggal dunia. Ribuan masyarakat juga mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman.

Dan, data terakhir, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, hingga Sabtu (16/1/2021), pukul 12.00 WITA, sebanyak 46 orang.

Dilansir oleh sejumlah media nasional, bahwa berdasarkan analisis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kejadian gempa di Majene, Sulbar berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa yang berupa sesar naik.

Gempa susulan ini dibuka dengan gempat berkekuatan magnitudo 5,9 pada Kamis, 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB.

Dalam catatan  Badan Geologi, gempa di Sulawesi Barat ini bukan pertama yang terjadi. Gempa bumi akibat sesar naik di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat pernah memicu terjadinya tsunami pada tahun 1928, 1967, 1969 dan 1984.

Berdasarkan informasi dari tim perintis BSMI Sulsel, dalam rapat bersama BNPB di Sulawesi Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memberikan peringatan potensi akan terjadinya gempa susulan.

Setiap relawan diminta waspada dan menempatkan posko di daerah atau tempat-tempat yang dianggap aman dari tsunami, longsoran dan liquifaksi.

“Dalam rapat koordinasi yang dihadiri gubernur Sulbar, Forkopimda, BMKG pusat, Kepala BNPB pusat, dan relawan, hal itu disampaikan sebagai bentuk kewaspadaan,”tulis salah satu anggota tim assesment BSMI Sulsel, Ahmad Riyadi melalui pesan Whatsapp yang dibagi digrup BSMI Sulsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *