BSMI Dan Kolaborasi Internasional Ketika Terjadi Bencana Besar

Oleh : Mega Santi Hasan, S.Fam.,Apt

Pernah minum air dalam kemasan? Apa yang terlintas dipikiran kita ketika diberikan air kemasan gelas atau botol? Yup. Hampir mayoritas dari kita akan menjawab : AQUA ( merek salah satu pabrikan air kemasan). Mengapa bisa seperti itu? Hal itu karena kekuatan brand yang menancap di benak konsumen atau masyarakat.

Seperti itu lah yang terjadi ketika saya menghadiri undangan World Food Program ( WFP) di Palu – Sulawesi Selatan Januari 2019 lalu. Pertemuan yang di hadiri oleh beragam NGO Internasional seperti UNICEF -PBB, Mercy, WVI serta beberapa NGO besar lainnya yang turut hadir dalam forum tersebut. WFP yang kala itu menjadi mediator juga mengundang donatur asal inggris, mereka hadir untuk turut membersamai masyarakat Pasigala ( Palu, Sigi dan Donggala). Ketika saya ditanya dari lembaga apa , maka saya dengan PeDe menjawab ” Indonesian Red Crescent” dan pada umum nya mereka langsung paham.

Mengapa demikian karena Red Crescent sudah dikenal dunia sejak awal abad 19 sebagai lambang pertolongan darurat medis maupun logistik dalam situasi perang dan bencana. Bulan Sabit Merah ( Red Crescent) dikenal sebagai lambang jenewa yang di pakai oleh mayoritas negara-negara berpenduduk muslim di dunia. Bahkan ketika saya mengatakan “Indonesian Red Crescent/ Bulan Sabit Merah Indonesia” kalimat tersebut masih lebih familiar di depan orang asing jika dibandingkan oleh warga Indonesia itu sendiri.

Penanganan bencana di Sulawesi Tengah menyisakan cukup banyak catatan menarik. Saat Pertemuan yang di inisiasi oleh World Food Program (WFP) itu terlihat bahwa setiap lembaga memiliki spesifikasi bidang yang khusus namun saling terkait satu dengan yang lainnya. Contohnya ketika UNICEF , lembaga dibawah PBB memiliki program pendampingan anak-anak ketika ada anak-anak yang membutuhkan bantuan medis, bisa diarahkan ke Rumah Sakit Lapangan ( RSL) milik BSMI yang berada di Kab,Sigi. Atau misalnya Mercy membutuhkan pasokan air bersih maka World Vision International ( WVI) memiliki mobil tangki air bersih yang bisa digunakan.

Suasana rapat bersama NGO Internasional

Uniknya, ketika mempresentasikan semua program-program kerja BSMI yag ada di Sulawesi Tengah, mereka semua sedikit kaget dan cukup terkesima. Mengapa? karena BSMI hadir hampir disemua cluster. Kita hadir di Cluster kesehatan yang menjadi kekuatan utama BSMI berupa Rumah Sakit Lapangan bahkan Dinas Kesehatan Provinsi menunjuk BSMI memimpin cluster kesehatan. BSMI juga hadir di cluster WASH (Water System and Hygine) dengan beberapa program Sanitasi dan Hygine Kit. BSMI juga hadir di Cluster WareHaouse ( Pergudangan) dalam manajemen logistik dan distribusinya.

Sesaat sebelum rapat bersama NGO-NGO Internasional

Tentu saja kehadiran BSMI di hampir semua cluster yang didominasi oleh relawan-relawan BSMI Sulawesi Selatan tersebut sebuah catatan unik dan menarik. Mengapa? Pertama, BSMI bukanlah lembaga pemerintah, pendanaan pun sifatnya swadaya, sehingga energi yang dikeluarkan cukup besar untuk bisa hadir disemua cluster. Kedua, BSMI memang selama ini dicitrakan sebagai “wadahnya orang-orang kesehatan”, kenyataannya dilapangan kehadiran kita dilapangan bersama kolaborasi lembaga-lembaga internasional memberikan nilai tersendiri bahwa dalam menangani bencana tidak bisa hanya “kesehatan” yang menjadi solusi semuanya.

Masalah yang timbul di lapangan bagi penyintas bukan hanya soal kesehatan, tapi juga soal pangan, perumahan, psikososial, pembinaan karakter, ekonomi pasca bencana sehingga masih banyak PR besar yang harus kita tuntaskan.

Dalam kesempatan forum WFP itu pula , perwakilan UNICEF menyampaikan banyak terimakasih serta apresiasi kepada seluruh relawan, bahwa ketika dilapangan kita saling membutuhkan satu dan lainnya. Koordinasi akan mempermudah proses penyaluran bantuan.

Semangat kolaborasi antar lembaga Internasional lintas sektoral

BSMI sebagai lembaga kemanusiaan yang besar di Indonesia telah cukup benar mengambil langkah kolaborasi dengan lembaga-lembaga Internasional dalam menyelesaikan permasalahan kemanusiaan.

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” Ar-Rahman : 60

Salam Kemanusiaan Tanpa Batas

Selamatkan Satu Jiwa, Sambung Seribu Asa

*Penulis adalah Sekretaris BSMI Kota Makassar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *